Sebelum membahas masalah itu, kita harus tahu apa sih Nitrogen itu?
Nitrogen
adalah zat non logam, dengan elektronegatifitas 3.0. Mempunyai 5
elektron di kulit terluarnya. Oleh karena itu trivalen dalam sebagian
besar senyawa. Nitrogen mengembun pada suhu 77K (-196oC) pada tekanan
atmosfir dan membeku pada suhu 63K (-210 oC). Wikipedia.
Nitrogen (Latin nitrum, Bahasa
Yunani Nitron berarti "soda asli", "gen", "pembentukan") secara resmi
ditemukan oleh Daniel Rutherford pada 1772, yang menyebutnya udara
beracun atau udara tetap. Pengetahuan bahwa terdapat pecahan udara yang
tidak membantu dalam pembakaran telah diketahui oleh ahli kimia sejak
akhir abad ke-18 lagi. Nitrogen juga dikaji pada masa yang lebih kurang
sama oleh Carl Wilhelm Scheele, Henry Cavendish, dan Joseph Priestley,
yang menyebutnya sebagai udara terbakar atau udara telah flogistat. Gas
nitrogen adalah cukup lemas sehingga dinamakan oleh Antoine Lavoisier
sebagai azote, daripada perkataan Yunani αζωτος yang bermaksud "tak
bernyawa". Istilah tersebut telah menjadi nama kepada nitrogen dalam
perkataan Perancis dan kemudiannya berkembang ke bahasa-bahasa lain.
Senyawa nitrogen diketahui sejak
Zaman Pertengahan Eropa. Ahli alkimia mengetahui asam nitrat sebagai
aqua fortis. Campuran asam hidroklorik dan asam nitrat dinamakan akua
regia, yang diakui karena kemampuannya untuk melarutkan emas. Kegunaan
senyawa nitrogen dalam bidang pertanian dan perusahaan pada awalnya
ialah dalam bentuk kalium nitrat,terutama dalam penghasilan serbuk
peledak (garam mesiu), dan kemudiannya, sebagai baja dan juga stok
makanan ternak kimia.
Menurut
http://www.mediaindonesia.com, Penggunaan Nitrogen pada ban awalnya
digunakan untuk keperluan balap. Nitrogen memiliki molekul yang lebih
padat. Oleh karena itu Nitrogen tidak mudah menyusup keluar dibanding
udara. Oleh karena itu, jika tidak ada kebocoran, tekanan ban berisi
Nitrogen lebih awet dibanding udara. Hal ini penting di arena balap
karena perbedaan tekanan ban 0,5 PSI saja sangat berpengaruh pada
performa saat melibas tikungan.
Karena lebih padat, pengisian
dengan Nitrogen jauh lebih cepat dibanding dengan udara sehingga
menghemat waktu. Ini penting di sebuah kompetisi balap, karena perbedaan
1/1000 detik saja mampu menentukan sebuah kemenangan
Di arena balap Formula 1, kita
kerap menyaksikan para kru membungkus ban dengan jaket penghangat ban.
Tujuannya agar suhu ban sesuai dengan temperatur kerja optimalnya. Ban
yang terlalu dingin membuat tapak ban menjadi keras sehingga daya
cengkram berkurang.
Sebaliknya jika ban terlalu
panas membuat udara dalam ban memuai dan berpotensi meledak. Nitrogen
yang memiliki sifat dingin membuat suhu bagian dalam ban relatif lebih
rendah meski tapak ban dalam kondisi panas. Alhasil tekanan ban lebih
stabil sehingga pembalap lebih mudah 'mengenali' karakter ban tanpa
terinfeksi perubahan performa akibat perubahan suhu.
Soal performa ban yang dikatakan
menjadi lebih empuk oleh sebagian besar penggunanya? Itu hanya sugesti
saja dan secara teknis tak ada kaitannya. Karena tekanan 30 PSI, tak
peduli ia berisi Nitrogen, Oksigen, bahkan diisi LPG sekalipun akan
tetap 30 PSI, alias tak akan menjadi lebih empuk.
Pada dasarnya kita tak akan bisa
merasakan perbedaan ban yang diisi oleh udara atau dengan Nitrogen
kecuali tekanan udara dalam ban jauh dari yang diijinkan. Jadi jika
suatu saat Anda terpaksa mengisi ban Anda dengan angin biasa karena tak
tersedianya Nitrogen, lakukan saja. Anda bisa menggantinya lagi jika
menemukan bengkel yang menyediakan. Yang jelas antara nitrogen dengan
oksigen kandungan uang airnya lebih banyak oksigen. (Cdx/dari berbagai
sumber)
Okey Karena sudah tahu unsur dan fungsi nitrogen...sobat boleh nilai sendiri kegunaannya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar